Shalom saudaraku!!
Terima kasih anda telah berkunjug di Renungan Harian Online ini. Saya merasa senang sekali apabila bisa berbagi berkat dengan saudara - saudara seiman.
semoga dengan adanya blog saya ini dapat menyejukkan jiwa anda, dan semoga banyak jiwa yang terpulihkan dengan Renungan Harian Online ini.

Salam dalam Nama Yesus.
Senja Nababan

Friday, August 22, 2008

~ Renungan Hari Ini, 22 Agustus 2008

Jum'at, 22 Agustus 2008

“Lemah Lembut” Bisa gak jadi penguasa???

Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
( Matius 5:5 )

Mungkin banyak sekali orang yang bertanya – Tanya dan heran melihat ayat diatas. Mengapa orang yang lemah lembut bisa memiliki bumi????
Sedangkan yang terjadi dari waktu ke waktu, dari jaman ke jaman ialah bahwa orang yang kuat dan garanglah yang akan memiliki kekuasaan. Bahkan mungkin sebagian orang menyangka bahwa kelemah lembutan itu hanyalah milik perempuan.

Pada renungan hari ini kita di hantarkan untuk mengenal lebih dalam lagi apa makna sebenarnya dari “Lemah Lembut”. Apabila dilihat dari kata “lemah lembut” itu sendiri, maka apakah arti “Lemah’??.lemah adalah tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan. Namun mengapa orang lemah bisa memiliki bumi??
Begitu juga dengan lembut, bagaimana orang bisa segan dan takut kepada seseorang penguasa yang lembut??
Yesus Kristus menjanjikan, yang akan memiliki bumi bukanlah tuan-tuan tanah. Tetapi para pengikut-Nya yang berhati lemah lembut. Kristus pernah bersabda kepada murid-murid-Nya, “Belajarlah dari-Ku, karena Aku ini lemah lembut dan rendah hati.” Dalam Perjanjian Lama, ada tersurat tentang Dia, “Lihatlah, Rajamu datang kepadamu dengan lembut hati, sambil mengendarai seekor keledai betina.” “Buluh yang terkulai tidak akan dipatahkan-Nya, sumbu yang masih berasap tidak akan dipadamkan-Nya.”

Karena sifat-Nya yang lemah lembut itu, maka semua hati tertarik kepada Yesus. Juga oleh karena janji-Nya, maka jiwa-jiwa yang mengasihi-Nya akan memperoleh bumi. Yesus memberikan teladan, ketika Ia memeluk anak-anak, Ia mengasihi orang-orang yang berhati suci dan sederhana. Ia selalu cepat kaki ringan tangan untuk membantu kaum lemah. Terhadap kaum pendosa, Ia menaruh belas kasihan. Terhadap kekasaran dan kebimbangan para murid-Nya, Ia bersikap murah hati. Selalu, jika mengenai Pribadi-Nya sendiri, Ia tahu mengampuni dan melupakan. Sebelum mengucapkan kecaman bagi orang yang menghujat Roh Kudus, bahwa mereka tidak akan diampuni, Tuhan Yesus bersabda, “Dosa-dosa terhadap Anak Manusia akan diampuni.”
Namun demikian, Ia pun dapat menjadi murka. Dijiwai oleh amarah suci, diusir-Nya orang-orang yang berjual beli dari Bait Allah. Dengan mata yang bersinar-sinar serta perkataan yang berapi-api, ditentang-Nya kaum Farisi yang tidak percaya itu, dan lagi yang tegar hati. Akan tetapi, kekesalan dan kemarahan-Nya tertuju kepada kejahatan, dan bukan dendam pribadi. Tidak pernah Yesus membenci orang yang melakukan kejahatan itu. Tak pernah Yesus bersikap bengis untuk menghukum kekerasan orang lain ataupun untuk membalaskan sakit hati pribadi, yang merupakan tindakan orang lain atas diri-Nya.

Ia tetap berusaha untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Ketika rasul-rasul meminta supaya api jatuh dari langit untuk membasmi orang-orang yang tidak mau menerima pertobatan dari-Nya, Kristus menegur mereka, “Tidak tahukah kamu, roh apa yang sedang merasukimu?”
Kalau kita berlaku menurut Roh Kristus, dengan bersikap lemah lembut dan dalam naungan kemurahan-Nya, maka kita akan memperoleh hati orang lain, dan memiliki hatinya yang terdalam, bahkan kita akan memperoleh bumi ini dengan segala isinya. - Senja
===================================================================

Matius 5 : 5
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Amsal 15 : 1

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

I Petrus 3
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

No comments: