Shalom saudaraku!!
Terima kasih anda telah berkunjug di Renungan Harian Online ini. Saya merasa senang sekali apabila bisa berbagi berkat dengan saudara - saudara seiman.
semoga dengan adanya blog saya ini dapat menyejukkan jiwa anda, dan semoga banyak jiwa yang terpulihkan dengan Renungan Harian Online ini.

Salam dalam Nama Yesus.
Senja Nababan

Monday, August 18, 2008

~ Renungan Hari Ini, 18 Agustus 2008

Mengetahui Hari Kematian Membawa dampak Positif
"Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!

Disuatu tempat, saya sedang berbincang – bincang dengan teman – teman saya yang seiman. Tiba – tiba saja arah pembicaraan kami sudah sampai pada bagian “kematian manusia”, saya bertanya kepada mereka “Andai saja kamu tahu kapan hari kematianmu, apa yang akan kau lakukan??”, tentu saja banyak jawaban yang bisa kita dengar, ada yang berkata seperti ini “Aku akan melakukan semua kebaikan di dunia ini, dan aku akan minta ampun kepada Tuhan atas segala dosa – dosaku”. Sementara jawaban lain adalah “aku akan rajin beribadah, rajin berdoa, rajin melakukan hal – hal yang baik di mata Tuhan” dan masih banyak lagi jawaban yang baik yang saya dengar pada waktu itu.

Anda masih ingat terpidana mati Sumiarsih? Yang telah dipenjara selama 20 tahun namun akhirnya harus menjalani eksekusi mati akibat kasus pembunuhan berencana keluarga Letkol (Mar) Purwanto pada tahun 1988.
Ia salah satu manusia di dunia ini yang mengetahui jelas kapan kematiannya, sehingga banyak perbuatan baik yang telah dilakukan disisa hidupnya dan betobat.
Namun timbul sebuah pertanyaan, “Apakah Sumiarsih akan melakukan hal yang sama apabila dia tidak tertangkap dulu??, dan apakah dia akan melakukan kebaikan seperti pada saat lalu apabila dia tidak di eksekusi mati??”

Ternyata kita pun sebagai manusia ada baiknya merenungkan kapankah waktu kita akan mati. Karena apabila semua manusia di Dunia ini tau kapan mereka akan mati, saya rasa akan lebih banyak kebaikan dan pertobatan dari pada kejahatan.
Karena dengan mencoba mengetahui kapan datangnya hari kematian itu kepada diri kita sendiri, kita semakin sadar betapa Fananya hidup di dunia ini, betapa kecilnya kita didunia ini, Bagi Tuhan hidup kita seperti sesuatu yang hampa, dan setiap manusia hanyalah kesia - siaan (Maz 39:6), tidak ada yang abadi di dunia ini.

Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang ini, sementara kita tidak tau kapan hari kematian kita tiba??, yang harus kita lakukan adalah merasa bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sebentar saja, sehingga dalam setiap waktu kita menyerahkan diri kita ke dalam tangan Tuhan, segala rencana hidup kita juga serahkan sepenuhnya kepadaNya,sadarlah bahwa kita hanya berencana di dunia ini, namun Dia yang menentukan.sehingga tidak ada lagi yang merasa dirinya hebat. Dan hendaklah segala perbuatan yang kita lakukan harus didalam nama Yesus, lakukan segala perbuatan yang baik di mata Tuhan, sehingga kapanpun kematian itu datang, kita telah siap dengan bekal kita dalam kehidupan di dunia ini dan kita tidak merasa takut.

Raja Daud adalah seseorang yang nyaris sempurna di mata Tuhan, segalanya telah di berikan Allah kepadanya. Namun walaupun demikian Daud masih saja merasa dirinya Fana di dunia ini.
Sehingga siapakah kita dibandingkan dengan Raja Daud??, adakah kita merasa Fana di dunia ini??
Lakukanlah yang terbaik kepada Tuhan disisa umur kita, dan sadarlah, Hidup kita hanya sementara di dunia ini. - Senja
------------------------------------------------------------------------------------------------
Mazmur 39 : 1 - 14

39:1 Untuk pemimpin biduan. Untuk Yedutun. Mazmur Daud.
39:2 Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."
39:3 Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal yang baik; tetapi penderitaanku makin berat.
39:4 Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:
39:5 "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
39:6 Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! S e l a
39:7 Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti.
39:8 Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.
39:9 Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan aku celaan orang bebal!
39:10 Aku kelu, tidak kubuka mulutku, sebab Engkau sendirilah yang bertindak.
39:11 Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena serangan tangan-Mu.
39:12 Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. S e l a
39:13 Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.
39:14 Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"

No comments: