Shalom saudaraku!!
Terima kasih anda telah berkunjug di Renungan Harian Online ini. Saya merasa senang sekali apabila bisa berbagi berkat dengan saudara - saudara seiman.
semoga dengan adanya blog saya ini dapat menyejukkan jiwa anda, dan semoga banyak jiwa yang terpulihkan dengan Renungan Harian Online ini.

Salam dalam Nama Yesus.
Senja Nababan

Wednesday, December 24, 2008

Renungan Harian, Rabu 24 Desember 2008

Jangan Maju Sendirian
Ibrani 10 : 24 - 25

Ketika diberi kesempatan berkhotbah di sebuah gereja, saya berkhotbah tetntang teladan Priskila dan Akwila bagi umat Tuhan. Poin-poin penting yang saya sampaikan antara lain bahwa Priskila dan Akwila merupakan pasangan yang kompak, pejuang yang tangguh, pelayan Kristus dan penasihat yang bijak. Di tengah khotbah, saya bertanya kepada jemaat, "Siapa yang hari ini pergi ke gereja bersama pasangannya?" Dari sekitar lima ratus orang yang hadir, hanya beberapa yang mengangkat tangan. Saya tidak tahu penyebab jemaat yang lain datang sendirian. Mungkin pasangannya mengikuti ibadah pada jam yang lain. Tetapi, seandainya pasangannya tidak beribadah, ini sungguh menyedihkan. Apalagi kalau pasangannya hanya Kristen "KTP", maka ini bisa menjadi awal sebuah petaka. Ketidakkompakan dalam masalah rohani merupakan bahaya besar bagi keberlangsungan kehidupan keluarga Kristen.

Di tempat lain, saya bertanya kepada seorang aktivis gereja tentang seorang jemaat yang sudah tidak aktif lagi. Dia menjawab, "Biarkan saja, itu urusan masing-masing. Dia sudah dewasa, tidak perlu terus diingatkan." Jawaban ini masuk akal, tetapi menunjukkan sikap tidak mau menolong atau bosan menolong sesamanya.

Firman Tuhan menegaskan tetang beberapa sikap yang perlu diwujudkan baik dalam kehidupan pasangan suami-istri maupun dalam kehidupan bersama orang percaya, yaitu:

Pertama, saling memperhatikan. Saling memperhatikan merupakan langkah pertama di dalam kehidupan bersama. Tidak mungkin seseorang akan menasihati dan mendorong sesamanya kalau dia tidak memperhatikan mereka. Umat tuhan tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap sesamanya karena itu mengingkari hakikatnya sebagai tubuh Kristus.

Kedua, saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Orang percaya tidak cukup hanya tidak berbuat jahat, tetapi harus mewujudkan kasih di dalam hidupnya. Tidak berbuat jahat adalah tindakan pasif, sedang kasih merupakan tindakan aktif. Yang dibutuhkan di dalam kehidupan bersama adalah tindakan aktif, yaitu mengasihi. Di samping itu orang percaya harus melakukan pekerjaan baik, karena Allah mau supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2 : 10). Karena segala kelemahan yang ada maka orang percaya sering tidak melakukan kedua hal tersebut, sehingga diperlukan orang lain untuk mendorongnya.

Ketiga, saling menasihati untuk rajin menghadiri pertemuan-pertemuan ibadah. Orang yang tidak rajin dalam pertemuan ibadah beralasan, "Saya bisa beribadah sendiri di rumah." Ini bertentangan dengan firman Tuhan. Untuk itu perlu saling menasihati.

Jika ada kekompakan seperti itu, maka pasangan suami-isteri maupun persekutuan orang percaya akan kuat. Hal itu juga bisa menjadi kesaksian bagi orang lain. Maka, jangan anda maju sendirian. Majulah bersama pasangan atau teman -teman seiman Anda.

DOA

Bapa, Engkau telah memampukan aku untuk maju di dalam hal rohani. Mampukan aku untuk menolong sesamaku supaya maju juga di dalam hal rohani. Dalam nama Yesus. Amin.

Kata-Kata Bijak Hari Ini

Mendorong orang lain supaya maju secdara rohani bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Mutiara Kata Hari Ini

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi bila kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. (Joseph Addison)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Friday, December 19, 2008

Renungan Harian, Jumat 19 Desember 2008

Tetaplah Bercahaya
Roma 12 : 11; Matius 25 : 14 - 21

Sebuah pohon Natal berdiri menjulang tinggi, dihiasi oleh berbagai pernak-pernik dan lampu yang berwarna-warni. Pohon Natal itu berdiri tegak bermandikan warna-warni cahaya lampu-lampu kecil yang melingkar di sekujur rantingnya. Lampu-lampu kecil yang melingkar di sekujur rantingnya. Lampu-lampu kecil itu seolah-olah sedang berlomba-lomba memancarkan cahayanya masing-masing. Pancaran cahayanya sungguh memikat dan menghibur hati orang yang memandangnya. "Terangnya begitu indah," komentar mereka yang kelihatannya enggak beranjak menjauhi pohon Natal tersebut.

Beberapa waktu kemudian ketika keadaan mulai sepi, sebuah lampu berwarna merah mengeluh, "Aku lelah menyala siang dan malam, sebaiknya aku beristrahat saja sejenak. Aku lelah selalu mengusahakan yang terbaik bagi mereka yang memandang pohon natal ini. Lagipula aku begitu kecil, kehadiranku di sini tidak cukup berarti." Sementara si lampu merah mengeluh dan berencana untuk tidak bercahaya lagi, seorang bocah yang berdiri tidak jauh darinya berteriak, "Ma, lihat lampu-lampu itu bersinar sangat indah. Ma, dari semua lampu di pohon Natal ini, yang paling menarik bagiku adalah yang berwarna merah itu. Sinarnya tampak lebih cemerlang." "Ya, Tuhan, hampir saja aku redup dan padam, Kupikir tak seorang pun peduli jika aku tak bersinar lagi, " gumam si lampu merah. Pujian itu membuat si lampu merah kembali bersinar. Pujian yang diberikan tepat pada waktunya pasti membangun. Bola lampu yang lain pun tertular oleh antusiasme si lampu merah.

Kadang-kadang rutinitas dan beratnya beban di dalam keluarga, pekerjaan atau pelayanan membuat kita mengeluh atau memutuskan untuk berdiam diri, semangat kita surut seperti si lampu merah. Tidak adanya respons, komentar baik atau perhatian yang secara langsung kita dapatkan dari orang-orang di sekeliling, kadang-kadang membuat kita patah semangat. Kita sering lupa bahwa sesungguhnya ada Tuhan yang tidak pernah berhenti memperhatikan kita, yang juga telah menyiapkan reward atau bonus atas semua jerih lelah kita.

Tuhan memang tidak langsung memberikan pujian kepada kita, karena kesetiaan dan tanggung jawab kita masih harus diuji. Jika kesetiaan kita sudah teruji dan hasil kerja kita memuaskan, maka pada waktunya Dia akan berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkautelah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Mat 25 : 21). Bayangkan, setelah teruji kita dipuji dan diundang oleh Raja segala raja untuk masuk ke dalam kebahagiaanNya. Bukankah kebenaran ini seharusnya terus membuat kita antusias bekerja dan melayani Dia? Pandanglah segala hal baik yang kita kerjakan sebagai sebuah tugas kehormatan yang datang langsung dari Tuhan, maka itu akan membuat terang hidup kita terus bercahaya. Teruslah menjadi berkat bagi banyak orang!

DOA

Tuhan Yesus, pakailah hidupku menjadi garam dan terangMu. Biarlah RohMu meneguhkanku di saat hatiku lemah dan kakiku goyah. Dengarkanlah doaku ya Tuhan Yesus. Amin

Kata Kata Bijak Hari Ini

Cahaya-cahaya lampu kecil yang terus menyala, terlihat sangat indah di kegelapan malam

Mutiara Kata Hari Ini

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. (William Feather)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Wednesday, December 17, 2008

Renungan Hari Ini, Kamis 18 Desember 2008

TOILET SEBAGAI SEKOLAH KESABARAN
Galatia 5 : 22, Kolose 3 : 12


Nampaknya kita masih harus belajar mengembangkan kesabaran dan mematikan dorongan kepentingan diri sendiri. Kata "sabar" itu sendiri berarti : tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu, tidak cepat marah, tabah. Sifat ini merupakan salah satu segi dari buah Roh yang seharusnya dihasilkan oleh setiap orang percaya.

Gejala ketidaksabaran dan mementingkan diri sendiri beberapa kali saya temukan di toilet umum yang ada di pusat perbelanjaan, rumah sakit, maupun di kantor - kantor. Suatu hari ketika sedang antre di toilet, tiba-tiba seorang ibu datang mengetok-ngetok salah satu pintu toilet sambil berteriak, "siapa di dalam, lama amat sih??", Padahal ibu itu baru aja datang dan tidak mungkin tahu apakah orang yang ada di dalam sudah lama atau belum. Salah seorang ibu yang kesal melihat ulah ibu ini kemudian menjawab "Memangnya ibu tahu kalau dia sudah lama masuk?", Ibu itu pun terdiam dengan wajah cemberut. Hal semacam ini merupakan cerminan ketidak sabaran seseorang. Antre di toilet saja sudah tidak sabar, bagaimana jika di perhadapkan dengan masalah yang lebih berat dari sekedar antre di depan Toilet.

Masih seputar toilet, beberapa kali saya merasa tidak nyaman berada di dalam toilet karena ulah orang-orang yang tidak sabar dan terlalu mementingkan diri sendiri. Waktu itu saya baru saja masuk toilet. Tiba-tiba seseorang datang dan langsung bertanya, "siapa sih di dalam? kencing juga ya, jangan lama-lama ya." Karena kesal saya tidak menjawab apa-apa. orang itu sengaja mondar-mandir di depan toilet sambil ngomel-ngomel. Didalam hati saya berpikir betapa sulitnya menemukan kesabaran di dalam manusia. Mungkin ada sebagian orang yang sudah melatih dirinya untuk bersabar, tetapi sebagian lagi tidak. Pengalaman di toilet itu tidak hanya menjelaskan ketidak sabaran seseorang, tetapi juga sifat mementingkan diri sendiri. Kata-kata seperti ini "Siapasih di dalam, kencing juga ya..." menyiratkan sebuah kalimat lain "Kok kamu sih yang ada di dalam, seharusnya kan saya, kenapa kamu ikut - ikutan kencing juga, seharusnya saya dong duluan". Marilah sejenak kita merenungkan sifat buruk ini, yang mungkin masih kita kembangkan hingga kini. Tuhan mengingatkan kita untuk bersabar dan menganggap yang lain lebih penting. Ketika menunggu di depan toilet, kita juga seharsnya menyadari bahwa tidak ada orang waras yang tahan berlama-lama di toilet yang pengap. Kalau dia sudah selesai maka ia pasti akan keluar. Kata - kata apapun yang kita lontarkan kepadanya, jika dia belum selesai maka ia tidak akan keluar. Belajarlah bersabar dan tidak mementingkan diri sendiri.

Gantikan ketidaksabaran dengan hati yang tenang menanggung segala sesuatu tanpa marah atau mengomel. Jika tekun melatih diri untuk bersabar, niscaya kita akan memiliki kesabaran dan hati yang "Seluas samudera", yang mampu menanggung segala kesulitan.

====================================================================

DOA
Tuhan, tambahkanlah kesabaran di dalam hatiku agar aku bisa menghadapi segala keadaan dengan hati yang tenang. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin



Kata-kata Bijak :
Pahlawan yang sesungguhnya adalah orang yang mampu mengalahkan sifat buruk dalam hatinya


Mutiara Kata Hari Ini :
Sesuatu yang belum di kerjakan seringkali tampak mustahil; kita baru yakin bila kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

Renungan Harian, Kamis 17 Desember 2008


PASANGAN YANG BAIK
Kejadian 2 : 18, Ibrani 10 : 24

Ketika Adam masih sendiri, Allah berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dua." Allah memandang bahwa keberadaan seorang pria belumlah lengkap tanpa seorang wanita. Kehadiran seorang wanita akan menyempurnakan banyak hal di di dalam diri pria. Tetapi kita perlu mengingat juga bahwa hubungan pria-wanita ini tidak hanya menguntungkan pihak pria, melainkan wanita juga. Mereka akan menjadi pasangan yang saling memberi dan saling menopang satu sama lain. Wanita pun memiliki kekurangan yang seharusnya bisa dilengkapi oleh pasangan pria. Inilah yang Allah harapkan bagi pasangan suami-istri, saling menolong, melengkapi dan mengingatkan.

Sebagai penolong, Istri harus belajar menjalankan perannya. Bukan hanya membantu menyediakan segala sesuatu yang di perlukan suami, tetapi hendaklah ia bisa juga menjadi pengingat bagi suaminya, ketika sang suami sedang lemah atau sudah mulai menyimpanh dari jalan yang semestinya. Tahanlah keinginan dan mulut kita untuk menceritakan sesuatu yang hanya akan membakar emosi suami datau menambah beban pikirannya. Ketika suami sedang panas hati dengan seseorang, ingatkan ia untuk tidak bersikap demikian dan jangan malah memperburuk keadaan dengan berkata, "Ya, dia memang begitu," atau "Hajar saja dia." Jadilah pasangan yang baik dengan mengembangkan sifat dan teladan yang baik.

Saya mengenal pasangan suami-istri, sebut saja nama mereka Robi dan Rut. Rut menceritakan bagaimana Robi telah menjadi pasangan yang baik baginya. Rut bukanlah tipe wanita yang bisa cuek dengan masalah yang datang dalam hidupnya, khususnya masalah di dalam pekerjaan. Setiap kali Rut pulang kerumah dengan pikiran yang kalut dan mulai menceritakan masalah yang ia hadapi di dalam pekerjaan, maka dengan sabar Robi menasihati dan menenangkannya. Rut sangat bersyukur karena Robi adalah pria Pendamai.
Ketika Rut mulai menceritakan kesalahannya terhadap seseorang, Robi akan berkata, " Jangan di ambil hati, mungkin dia tidak sengaja atau dia tidak bermaksud seperti itu." "Kalau sudah begitu, lambat laun kekesalah dan emosimu akan menurun," Ketika ada orang yang memusuhi Rut, sebagai suami, Robi tidak pernah ikut-ikutan memusuhi orang tersebut, atau mengeluarkan kata-kata uang akan memperparah kebencian Rut. Ia akan selalu mengingatkan kepada Rut untuk bersabar mengahadapi segalanua. Robi juga tidak pernah menceritakan kejelekan rekan-rekan kerjanya kepada Rut, ia selalu berpikiran positif tentang mereka. Sifat-sifat Robi ini membuat Rut banyak belajar dan berubah.

Jika selama ini kita belum menjadi Istri atau suami yang baik, kini saatnya berubah!!, kembangkan sifat-sifat yang baik yang akan mendorong pasangan kita untuk mengembangkan sifat yang baik dan mengubah kebiasaan negatifnya.

====================================================================

DOA
Tuhan, mampukanlah aku menjadi suami/isteri yang baik, yang membawa pengaruh positif bagi pasanganku. Dalam nama Yesus aku memohon.Amin


Kata-kata Bijak :
Jadilah embun yang menyejukkan bagi pasangan anda dan bukan racun yang mematikan.


Mutiara Kata Hari Ini:
Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirnlah yang paling baik (Robert Hall).


Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Tuesday, December 16, 2008

Renungan Harian, Selasa 16 Desember 2008

Lihat Yang Lain
Matius 7 : 1 - 4; 1 Petrus 4 : 8

Sekitar jam 19:00 WIB seorang pemuda menemui seorang pendeta. Dari raut mukanya terlihat bahwa dia sedang kesal terhadap seseorang. Dengan nada bicara yang tinggi, dia mengeluhkan apa yang dia dengar tentang sikap seorang temannya. Temannya telah menjelekkan dirinya di hadapan banyak orang di sebuah pertemuan ketika dia tidak ada di pertemuan tersebut. Pemuda ini sempat datang ke rumah temannya itu, tetapi temannya sedang tidak ada di rumah. Itulah sebabnya dia datang ke rumah pendeta untuk mengadukan masalah tersebut. Sebagai hamba Tuhan, pendeta itu tidak mau membela atau menyalahkan pemuda tersebut. Tetapi, apa yang dilakukannya membuat pemuda tersebut tercengan dan "mati kutu". Pendeta tersebut masuk ke kamarnya dan tak lama kemudian keluar lagi sambil membawa kertas putih dan sebuah pensil. Dia membuat sebuah titik di kertas putih tersebut, lalu menunjukkan kepada pemuda itu. "Apa yang kamu lihat?" tanya pendeta. "Sebuah titik hitam!" jawabnya kasar. "Mengapa kamu tidak melihat bahwa ini adalah kertas putih yang ternoda hanya oleh sedikit warna hitam? Mengapa kamu hanya melihat sebuah titik kecil ini?" tanya pendeta. "Karena mata saya tertuju kepada titik yang Bapak buat itu, bukan kepada kertas ini. Kebanyakan orang pasti juga melihat dengan cara seperti itu!" jawabnya masih dengan nada tinggi. "Itulah yang kamu lakukan kepada temanmu. Kamu hanya memusatkan perhatian kepada kesalahan yang dia buat. Kamu tidak mau melihat kebaikan-kebaikan yang ada padanya, bahkan mungkin salah satu dari kebaikan itu pernah kamu rasakan. Kamu hanya melihat seperti cara kebanyakan orang melihat. Kalau kamu memusatkan perhatian kepada kesalahannya, kamu akan marah, membenci dan dendam kepadanya. Cobalah pakai cara pandang yang berbeda. Lihat yang lain, lihat kebaikannya! kata pendeta. Pemuda itu pun terdiam dan tak lama kemudian dia pamit pulang.

Dalam salah satu bagian pengajaran Yesus di bukit tersirat bahwa manusia cenderung melihat kesalahan orang lain, bukan kebaikannya. Bahkan manusia sanggup melihat kesalahan sesamanya yang digambarkan hanya sebesar "selumbar" saja. Kesalahan bukanlah hal yang bisa ditolerir, tetapi kecenderungan hanya melihat kepada kesalahan dan melupakan kebaikan orang lain akan membuat seseorang cenderung menghakimi sesamanya. Iblis memberi "teladan" dalam hal melihat kesalahan pihak lain. Dia selalu menuduh orang percaya. Dia selalu hendak memperlihatkan kesalahan-keslahan orang percaya. Tidak mungkin dia memuji kebaikan orang percaya. Maksud Iblis adalah supaya orang percaya frustrasi dan akhirnya tidak bertumbuh rohaninya. Kita bukanlah pengikut Iblis. Oleh sebab itu, mari kita hindari kecenderungan untuk melihat kesalahan orang lain dan mulai mengarahkan pandangan kita kepada kebaikannya.

DOA

Bapa, buatlah mataku jeli untuk bisa melihat kebaikan-kebaikan sesamaku, supaya aku tidak menghakimi mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini

Mata yang hanya bisa memandang kesalahan orang lain akan buat terhadap kebaikan-kebaikan mereka.

Mutiara Kata Hari Ini

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat (George Downing)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Monday, December 15, 2008

Renungan Harian, Senin 15 Desember 2008

Memanfaatkan Suasana Natal
Efesus 4 : 2; Yakobus 2 : 18

Seorang anak laki-laki terhilang di tengah keramaian sebuah supermarket. Supermarket itu padat dengan orang-orang yang hendak berbelanja barang-barang Natal. Anak laki-laki itu berdiri di tengah yang menuju ke kasir sambil menangis, "Aku ingin bertemu Mama." Melihat anak kecil menangis, banyak orang yang iba dan memberikan sesuatu sekedar untuk menenangkannya. Ada yang memberi uang seribu, ada yang memberi makanan dan ada yang memberi mainan. Tetapi, anak kecil itu tetap menangis. Seorang satpam yang kebetulan tahu siapa mama dari anak kecil ini mendekatnya dan berkata, "Ayo Nak ikut saya, saya tahu di mana Mamamu berada." "Saya juga tahu, Pak. Bapak diam saja ya," jawab anak itu. Anak itu sebenarnya sudah melihat di mana mamanya berada, tetapi karena banyak orang memberi sesuatu kepadanya maka dia terus menangis. Dia memanfaatkan suasana Natal untuk mendapatkan belas kasihan orang bagi kepentingannya sendiri.

Di tempat lain, seorang anggota Panitia perayaan Natal berkata, "Kita buat seragam untuk panitia. Kapan lagi bisa memakai pakaian seragama kalau tidak sekarang." Seperti tidak mau ketinggalan, ketika sebuah komunitas Kristen di sebuah supermarket mengadakan perayaan Natal bersama, seorang aktivis gereja meminta banyak kupon untuk pengambilan bingkisan Natal. Kebetulan dia yang diutus untuk menghadiri pertemuan yang membicarakan rencana perayaan Natal tersebut. Bingkisan Natal itu sengaja disediakan untuk jemaat-jemaat yang kurang mampu dari berbagai denominasi gereja. Tetapi, kenyataannya dari gerejanya yang datang ke perayaan Natal tersebut sebagian besar adalah anggota keluarga aktivis ini.

Berbeda dengan contoh-contoh di atas, sebuah keluarga Kristen memanfaatkan suasana Natal secara benar. Keluarga ini sengaja membuat kue-kue dan memasak sayur serta lauk dalam jumlah yang cukup banyak. Biasanya tetangga-tetangganya, baik yang Kristen maupun yang bukan Kristen akan datang dan memberi ucapan Selamat Natal. Dan kesempatan ini digunakan untuk berbagi, karena kalau hari-hari biasa orang cenderung berpikir negatif atau curiga. Jika ada yang tidak datang karena sedang bepergian, maka di hari-hari berikutnya, dia akan mengirim nasi, lauk dan sayur sepantasnya. Di banyak gereja, di dalam merayakan Natal juga sering mengadakan acara berbagai kasih dengan orang-orang yang tidak mampu atau mengunjungi panti asuhan dan panti werda. Tentu segala sesuatu harus direncanakan dengan baik dan dilakukan dengan hikmat dari Tuhan sehingga tidak membuka peluang bagi orang-orang yang akan memanfaatkannya demi kepentingan mereka sendiri.

Sudahkah kita membuat rencana untuk memanfaatkan suasana Natal dengan benar? Waspadalah supaya kita tidak terjebak memanfaatkan suasana Natal untuk kepentingan diri kita atau kelompok kita sendiri.

DOA

Bapa, aku bersyukur bisa menikmati Natal. Mampukan aku untuk berbagi dengan sesama sehingga mereka pun bisa menikmati Natal. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin

Kata-Kata Bijak Hari Ini

Meriahnya suasana Natal tak sebanding dengan meriahnya hati TUhan ketika kita mau berbagi kasih.

Mutiara Kata Hari Ini

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain.

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun

Saturday, December 13, 2008

Renungan Harian, Sabtu 13 Desember 2008

Menjaga Kehormatan Pasangan
Efesus 5 : 22 - 25, 28 - 29


Kata-kata bijak ini menasihati kita untuk selalu belajar menghormati pasangan hidup kita. "Di dalam pernikahan yang bahagia ada persahabatan. Seorang sahabat menjaga kehormatan sahabatnya." Inilah yang dilakukan Hank kepada isterinya, Kim. Hank adalah contoh seorang suami yang menjaga kehormatan istrinya.

Suata hari Kim ingin menambah menu sajian pada acara Fellowship yang diadakan di gerejanya. Walaupun tidak pandai memasak, Kim membuat kaserol untuk disumbangkan pada acara fellowship tersebut. Pada harinya, Hank dan Kim pergi ke gereja. Selama dalam perjalanan dari rumah ke gereja, Hank mencium aroma gosong dari kaserol buatan Kim. Saat mereka tiba di gereja, masakan Kim diletakkan di sebuah meja bersama masakan jemaat lainnya. Ketika waktu bersantap akan dimulai, Hank beranjak dari tempat duduknya. "Aku harus sampai ke meja itu sebelum orang lain, " gumam Hank di dalam hatinya. Hank berjalan ke meja dan menyendok sedikit kaserol yang diberi saos, ia ingin memastikan dugaannya. Setelah mencicipinya, Hank berpikir, "Apa yang akan dikatakan teman-teman segereja kalau mereka mencium bau hangus di kaserol Kim?" Hank takut Kim akan tersinggung oleh komentar teman-temannya, karena itu ia berkata, "Hari ini saya mau menjadi orang yang rakus. Maaf, kalau saya tidak membiarkan siapa pun mencicipi kaserol buatan Kim, karena saya akan menghabiskannya sendirian, sebagai bukti cinta saya kepadanya." Semua orang yang mendengar tak berkomentar apa pun, rasa haru menjalar ke hati mereka. Cinta kasih Hank yang besar terhadap Kim menjadi bahan diskusi yang menarik di fellowship hari itu. Sementara itu Hank dengan tenang duduk di pojok, perlahan-lahan ia melahap habis kaserol buatan wanita yang dicintainya. Pria yang sejati selalu berupaya membela dan menjaga kehormatan pasangannya.

Di kemudian hari Kim mengetahui alasan mengapa Hank bersedia menghabiskan kaserol yang hangus itu. Dan di suatu pertemuan dengan penuh percaya diri ia berkata kepada teman-temannya, "Aku tahu bahwa aku menikahi pria yang sedapat mungkin akan kupertahankan untuk selama-lamanya." Istri yang tahu bahwa suaminya sangat menghargainya adalah istri yang berbahagia. Istri yang bahagia akan terus menghormati suaminya.

Rasa berharga membawa dampak yang besar di dalam sebuah hubungan, khususnya antara suami dan istri. Sebaliknya, tidak adanya penghargaan akan menimbulkan sikap yang meremehkan, bahkan saling menyerang. Bisa kita bayangkan jika pasangan kita suka meremehkan kita,a palagi di depan orang lain. Hati kita pasti terasa sakit, bahkan terluka. Saat terluka tentu sulit bagi kita untuk memberi respons yang baik berupa perhatian yang t6ulus, rasa sayang, apalagi penghargaan dan penghormatan kepada pasangan kita. Jika kita ingin dihargai dan dicintai, maka kit aharus menunjukkan penghargaan kepada pasangan kita.

DOA

Tuhan Yesus, biarlah di dalam setiap rumah tangga, khususnya pasangan suami-istri Kristen, tertanam rasa saling menghargai dan menyayangi. Dalam namaMu aku berdoa. Amin.

Kata-Kata Bijak Hari Ini

Rasa saling menghargai akan melahirkan komitmen yang kuat dan kesetiaan yang besar. (Ester Chim)

Mutiara Kata Hari Ini
Kadang kala, justru keputusan kecil yang akan mampu merubah hidup kita selamanya. (Keri Russel)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Friday, December 12, 2008

Renungan Hari Ini, Jumat, 12 Desember 2008

Cara Pencobaan Bekerja
1 Korintus 10 : 13; Yakobus 1 : 12 - 15, 4 : 7

Martin Luther pernah berkata, "Pencobaan-pencobaan merupakan guruku dalam ketuhanan." Memang benar bahwa pencobaan-pencobaan yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidup kita seharusnya menggiring kita untuk lebih mengenal Tuhan Yesus. Pencobaan hidup seharusnya membuat kita semakin melekat kepada Tuhan, sebagaimana ranting menempel pada pokok anggur. Untuk dapat menang mengatasi pencobaan yang singgah di dalam hidup ini, kita harus belajar mengenali dari mana dan bagaimana pencobaan itu bekerja. Melalui kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam pencobaan di Taman Eden, setidaknya kita mengenal 3 cara pencobaan bekerja.

Pertama, kita dicobai oleh keinginan kita sendiri melalui pikiran. Pada umunya pencobaan datang dari keinginan kita sendiri dan keinginan inilah yang dikenali serta dipakai Iblis untuk menancapkan panah api jahatnya ke dalam pikiran kita (Yakobus 1 : 14). Iblis sangat mengenal keinginan-keinginan daging yang menjadi celah atau kelemahan kita, yang berpeluang menjatuhkan kita ke dalam dosa. Kalau kita tidak berjaga-jaga, Iblis, oknum yang sangat berpengalaman mencobai, dengan berbagai strategi akan menjatuhkan kita melalui keinginan-keinginan tersebut. Apa saja jenis keinginan itu? Keinginan untuk balas dendam, meninggikan diri, menguasai orang lain, hidup mewah, zinah, iri hati, keserakahan, dsb.

Kedua, timbul keraguan di hati. Sebagai langkah kedua, si penggoda akan berusaha membuat kita ragu pada firman Tuhan, seperti yang dilakukannya kepada Hawa. Iblis berhasil membuat Hawa meragukan apa yang difirmankan Tuhan. Contohnya, ketika kita mulai mengasihani diri sendiri, saat itulah Iblis membuat kita ragu bahwa Tuhan sungguh mengasihi kita. Kita mulai berpikir bahwa hidup kita tidak berharga dan sia-sia. Semakin perasaan ini diresponi, kita akan semakin tertekan dan mencari rasa berharga yang palsu. Rasa tidak berharga inilah yang membuat anak muda memakai narkoba dan terlibat pergaulan bebas.

Ketiga, Iblis akan mendorong kita untuk melanggar perintah Tuhan. Jika kita sudah mulai ragu dan teperdaya pada tipu muslihat Iblis, kita akan segera memberontak terhadap firman Tuhan. Kita akan menyerah kepada keinginan-keinginan yang menarik perhatian kita. Pada tahap inilah kita jatuh ke dalam dosa, yaitu perangkap yang dipasang si Iblis.

Iblis berusaha memakai keinginan kita untuk menjadi perangkap yang menjatuhkan kita ke dalam dosa, sedangkan Tuhan mengizinkan hal itu terjadi agar kita semakin mendekat kepadaNya. Jika kita mendekat kepadaNya, kita pasti menjadi pemenang. Jika kita menang atas pencobaan-pencobaan itu, maka kita menjadi orang yang berbahagia, bahkan menerima mahkota kehidupan di kekekalan nanti. "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1 : 12)

DOA

Bapa, berilah aku hikmat serta kekuatan untuk mengenali kelemahan-kelemahanku, sehingga aku bisa mengatasinya dan menjadi pemenang. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Kata-Kata Bijak Hari Ini

Tuhan memang mengizinkan pencobaan utnuk menguji iman kita, tapi Dia juga memberikan jalan keluar.

Mutiara Kata Hari Ini

Berbahagialah selalu. Karena itu adalah salah satu cara menjadi bijaksana. (Sidonie Gabrielle)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Thursday, December 11, 2008

Renungan Harian, Kamis, 11 Desember 2008

Impossible is Nothing
Mazmur 108 : 14; Markus 9 : 23

Leonel Messi, nama yang sangat akrab di telinga para penggemar sepakbola. Dialah pemain klub sepakbola Barcelona, Spanyol. Sekarang, orang mengenal dia sebagai pemain handal, "Bomber" yang siap menyarangkan bola ke gawang musuh. Bahkan dia juga menjadi tulang upnggung kesebelasan nasional Argentina di dalam usaha mempertahankan medali emas di Olimpiade Beijing, Cina. Tetapi, hal itu tidak begitu saja terjadi. Ada tekad dan usaha untuk mencapai prestasi seperti itu. Betapa tidak, pada usia sebelas tahun Messi mengalami kekurangan hormon pertumbuhan. Hingga sekarang tingginya hanya sekitar 160 sentimeter. Ini ukuran yang cukup pendek dibandingkan dengan para pemain sepakbola lain, terutama yang berasal dari Amerika, Eropa dan Australia.

Pada awal mengenal sepakbola, Messi merasa minder dengan tinggi badan seperti itu. Tetapi dia bertekad untuk menjadi pemain besar. Dia berlatih dan terus berjuang dan akhirnya benar-benar menjadi pemain besar. Untuk mengabadikan prestasi ini, sekaligus memberi dorongan kepada semua orang yang mempunyai kekurangan dalam hal fisik, dia membuat sebuah lukisan. Di atas sebuah kanvas putih ada sepuluh kaki yang besar dan tinggi. Kaki-kaki itu bersepatu bola. Di antara kaki besar dan hitam itu ada seorang dengan tubuh imut yang tingginya tidak sampai selutut dari kaki-kaki raksasa tersebut. Tubuh kecil berambut gondrong itu dilukis dengan warna biru. Si kecil itu digambarkan sedang tersenyum dan mengocek bola di antara kaki-kaki raksasa tersebut. Messi memberi nama lukisan tersebut "Tiny Giant", yang artinya raksasa imut. Itulah dia, badannya kecil (imut) tetapi menjadi pesepakbola raksasa. Messi pun menulis "Impossible is nothing", yang kira kira maksudnya adalah kemustahilan itu tidak ada apa-apanya. Messi bukan bermaksud meniadakan hal-hal yang mustahil bagi manusia yang sebenarnya memang ada dan hanya Tuhan sendiri yang tahu dan mampu melakukannya. Tetapi, Messi adalah contoh orang yang tidak mudah putus asa atau tidak mudah menyerah pada keadaan. Messi menggunakan kelebihannya yang lain untuk meraih kesuksesan di dalam hidupnya.

Di dalam Alkitab kita membaca kisah tentang Daud ketika ia mengalahkan si raksasa Goliat; kisah tentang Gideon yang hanya dengan tiga ratus orang sanggup mengalahkan musuhnya yang berjumlah jauh lebih besar; kisah tentang Nabi Elia yang mengalahkan empat ratus Nabi Baal. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa kekurangan atau kelemahan tidak harus menjadi penghalang untuk meraih cita-cita kita. Ketika Tuhan mengizinkan kita mempunyai cacat tubuh atau kekurangan dan kelemahan lainnya, tentu ada kelebihan-kelebihan yang lain di dalam kita. Jangan kubur kelebihan itu hanya untuk meratapi kekurangan, tetapi pergunakanlah sebaik mungkin dan raihlah kesuksesan melalui kelebihan-kelebihan tersebut.

DOA

Bapa, aku bersyukur atas adanya kekurangan maupun kelebihan dalam diriku. Topanglah aku untuk meraih kesuksesan dengan kelebihan itu. Dalan nama Yesus aku berdoa. Amin.


Kata Kata Bijak Hari Ini

Dengan berfokus pada kekurangan dan kelemahan maka kita akan melihat segala sesuatu menjadi mustahil.

Mutiara Kata Hari Ini

Cinta dan keajaiban memiliki persamaan besar. Keduanya memperkaya jiwa dan mencerahkan hati. (Nora Roberts)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Wednesday, December 10, 2008

Renungan Hari Ini, Rabu 10 Desember 2008

Bunga-Bunga Malam Kudus
Matius 2 : 1 - 12; Yakobus 1 : 27


Seorang gadis kecil di Meksiko tidak mampu membeli hadiah untuk dipersembahkan kepada Tuhan Yesus pada hari Natal. Gadis kecil bernama Pepita itu berjalan menuju kapel dengan hati yang sedih. "Aku yakin Pepita, bahkan hadiah yang paling sederhana sekalipun, jika diberikan dengan cinta akan berharga di mata Yesus," hibur Pedro, sepupunya yang berjalan bersama Pepita. Di tengah jalan Pepita tertarik pada rumput yang tumbuh liar, kemudian ia memetiknya untuk dihadiahkan kepada Yesus. Ditatanya rumput liar itu menjadi seperti karangan bunga. Ketika Pepita memandangi karangan rumput liar tersebut, hatinya semakin sedih. Ia malu karena hadiahnya tidak berarti. Pepita berusaha menahan air mata saat ia memasuki kapel. Di kapel kata-kata sepupunya, Pedro, kembali terngiang-ngiang, "Bahkan hadiah yang paling sederhana sekalipun, jika diberikan dengan cinta akan berharga di mata Yesus." Hari itu tanpa disadarinya, cinta Pepita terhadap Tuhan Yesus semakin bertambah. Setelah Pepita berlutut untuk meletakkan persembahannya di gua Natal, tiba-tiba dari karangan rumput itu bermekaran bunga-bunga indah berwarna merah menyala. Sekarang bunga itu dikenal dengan nama bunga Poinsettia. Keajaiban itu disaksikan oleh semua orang yang hadir di capel.

Bunga-bunga indah berwarna merah menyala tersebut juga dikenal dengan nama Flores de Noche Buena atau "Bunga-bunga Malam Kudus". Konon, Flores de Noche Buena mekar hanya sekali dalam satu tahun, yaitu pada saat Natal saja. Flores de Noche Buena pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Amerika pada tahun 1825, oleh Joel Roberts Poinsett, yang saat itu menjabat sebagai Duta Besar Amerika di Meksiko.

Natal memang selalu membawa kita kepada suasana kasih, yang identik dengan tindakan memberi seperti yang dilakukan oleh Pepita. Ketika orang-orang majus dari Timur tahu akan kelahiran seorang Raja Damai, mereka berjalan dari Timur ke Yerusalem untuk menyembah anak Kudus itu. Penyembahan itu diiringi oleh pemberian barang bernilai tinggi, yang didukung oleh hati mereka yang tulus, yaitu berupa emas, kemenyan dan mur. "Maka masu,klah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembhkan persembhan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur." (Matius 2 : 11)

Mungkin perbuatan orang-orang majus dari Timur inilah yang menginspirasi orang Kristen, untuk lebih banyak memberi pada saat menjelang Natal. Baik secara pribadi ataupun berkelompok, banyak orang Kristen mewarnai perayaan Natal mereka dengan melakukan berbagai aktivitas sosial. Semangat memberi ini memang harus terus dikembangkan, dan hendaknya kita memberi terutama kepada para yatim piatu, janda-janda miskin atau mereka yang berkekurangan (Yakobus 1 : 27)

DOA

Bapa, terima kasih karena Engkau bermurah hati memberikan Yesus bagiku di Natal ini. Aku mau memiliki hati yang suka memberi. Dalan nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini

Pemberian yang datang dari hati yang bersyukur, indah di mata Tuhan, seindah "bunga-bunga Malam Kudus".

Mutiara Kata Hari Ini

Jika orang berpegang pada keyakainan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. (Sir Francis Bacon)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Tuesday, December 9, 2008

Renungan Hari Ini, Selasa, 09 Desember 2008

Penangkal Pesimis
Mazmur 85 : 1 - 14

Pesimis bagaikan seekor kucing liar yang sedang mencari tempat tinggal. Ketika ada orang yang mau membuka rumahnya dan membiarkan dia tinggal, maka kucing tersebut akan betah tinggal di situ. Bahkan akan sulit diusir ketika pemilik rumah tersebut sudah tidak menyenanginya lagi. Demikian juga dengan pesimis, dia akan tinggal di dalam diri orang yang mau membuka diri untuk menerimanya dan akan sangat betah tinggal di situ, serta sulit untuk diusir. Pesimis dapat merusak segala rencana yang sudah matang dan merupakan penghambat kemajuan seseorang. Untuk itu diperlukan sebuah penangkal sehingga pesimis tidak masuk ke dalam diri seseorang. Pemazmur memberikan beberapa petunjuk yang dapat dilakukan orang percaya untuk menangkal masuknya pesimis ke dalam dirinya, yaitu:

Pertama, Mengingat kembali akan kasih Tuhan (Mazmur 85 : 2 - 4). Kasih Tuhan diwujudkan di dalam bentuk pengampunan dan pemulihan. Pengampunan akan menghancurkan hal-hal yang menjadi penghalang datangnya berkat dan pertolongan Tuhan. Oleh karena itu, setelah terjadi pengampunan, hal yang sangat mungkin untuk diharapkan terjadi adalah pemulihan. Bangsa Israel sudah mengalamainya, diampuni dan dipulihkan. Mengingat kembali pengalaman manis tersebut akan membuat kita optimis bahwa Tuhan juga akan menunjukkan kasihNya untuk kehidupan kita ke depan.

Kedua, tetap berseru kepada Tuhan (Mazmur 85 : 5 - 8). Biasanya pesimis itu masuk ke dalam diri seseorang ketika dia mulai merasakan beratnya tekanan. Pesimis akan semakin menguasai seseorang ketika dia terus berkonsentrasi kepada tekanan dan kepada kemampuan sendiri untuk melepaskan diri dari tekanan tersebut. Tetapi, ketika seseorang berseru kepada Tuhan maka Tuhan akan memberi kelegaan (Mazmur 118 : 5). Sehingga, optimis akan sedikit demi sedikit muncul dan sejalan dengan itu pesimis pun akan menyingkir dari kehidupannya.

Ketiga, meyakini akan datangnya berkat dan penyertaan Tuhan (Mazmur 85 : 9 - 14). Keyakinan akan datangnya berkat dan penyertaan Tuhan ditunjukkan oleh pemazmur dengan kata-kata, " ... Ia hendak berbicara tentang damai," dan "Sesungguhnya keselamatan dari padaNya," dan lagi " ... Tuhan akan memberikan kebaikan." Keyakinan akan penyertaan Tuhan akan mengusir rasa pesimis.

Tidak ada yang bisa menjamin bahwa situasi dan kondisi tahun 2009 akan menjadi lebih baik dari tahun 2008. Apalagi kalau di akhir tahun 2008 ini kita masih dililit dengan banyaknya persoalan. Ini yang membuat kita pesimis untuk memasuki tahun 2009. Tetapi ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah berubah. Kasih dan kuasaNya atetap ada dan Dia siap menolong kita. Berserulah kepadaNya dan yakini akan pertolonganNya maka kita akan optimis untuk memasuki tahun 2009.

DOA


Meski aku tidak tahu keadaan di tahun 2009, tetapi aku optimis karena Bapa siap menolongku dalam menghadapi setiap tantangan. Dalam nama Tuhan Yesus aku bersyukur. Amin.


Kata-Kata Bijak Hari Ini :

Selama orang mau bersyukur dan yakin akan pertolongan Tuhan, maka pesimis tidak bisa menguasai dirinya

Mutiara Kata Hari Ini :


Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. (William Wordsworth)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Saturday, December 6, 2008

Renungan Hari Ini, Sabtu, 06 Desember 2008

Menjadi Berkat Meskipun Terbatas
Markus 12 : 14 - 44

Seminggu Bersama Palungan - Hari ke 6

Pada malam hari ketika seseorang tinggal di luar rumah, angin dingin akan terasa sangat menusuk. Bagi orang dewasa mungkin hal ini masih bisa diatasi, ia masih bisa menahan rasa dingin tersebut. Tetapi tidak demikian dengan seorang bayi, apalagi bayi yang baru lahir. Bayi tersebut membutuhkan kehangatan dan rasa nyaman. Dapat dibayangkan bagaimana repotnya Maria yang melahirkan di kandang binatang tanpa persiapan perlengkapan bayi. Alkitab menjelaskan bahwa ia membungkus bayinya dengan lampin dan meletakkannya di dalam palungan.

Dalam keadaan yang normal, tak ada seorang ibu pun yang berpikir untuk meletakkan bayinya di tempat makanan ternak seperti palungan. Palungan yang kotor itu hanya digunakan sebagai tempat makanan binatang. Tetapi kondisi yang dihadapi Maria dan Yusuf saat Yesus lahir, telah mendorong naluri seorang ibu seperti Maria untuk melakukan sesuatu yang akan mendatangkan rasa hangat bagi bayinya. Meskipun biasanya palungan hanya dipakai sebagai tempat makanan ternak, tetapi Maria memilih benda kotor itu sebagai dipan bayinya. Maria tidak lagi membatasi fungsi palungan hanya sebagai tempat makanan ternak, tetapi ia menjadikan palungan itu sangat bernilai. Palungan yang umumnya hanya dipakai untuk menampung rerumputan dan makanan ternak lainnya, kini di dalamnya terbaring Sang Putera Allah yang akan menyelamatkan seisi dunia.

Palungan dapat menginspirasi setiap orang Kristen untuk menjadi berkat di dalam keterbatasannya. Sebagian orang tidak melakukan sesuatu yang sifatnya melayani Tuhan dan sesama, hanya karena merasa bahwa kemampuan serta apa yang ia miliki tidak begitu bernilai. Mari kita melihat bagaimana Yesus menilai dan mengomentari janda miskin yang memberikan persembahan dua peser, yaitu satu duit. Ini adalah mata uang Yahudi yang nilainya paling kecil. Banyak orang kaya memberi persembahan dalam jumlah besar tetapi Yesus berkata bahwa janda itu memberi lebih banyak dari semua orang yang sudah memberi. Sebuah ungkapan mengatakan, "Tidak terlalu penting seberapa besar seseorang telah memberi, yang penting berapa banyak yang tersisa setelah ia member." Sekalipun dari segi jumlah pemberian janda itu sangat kecil, tetapi apa yang ia berikan bernilai besar di mata Allah. Janda ini telah belajar menjadi berkat di dalam keterbatasannya, ia tidak menunggu harus memiliki banyak baru memberi.

Kita mendapatkan satu pelajaran penting lagi dari palungan, bahwa kesediaan kita untuk menjadi berkat di dalam keterbatasan, akan membawa pengaruh yang besar bagi pekerjaan Allah. Allah hanya menuntut kesediaan kita untuk memberikan apa yang dapat kita berikan. Jangan lupa bahwa mujizat di mana 5.000 orang laki-laki makan hingga kenyang terjadi karena seorang anak kecil bersedia memberi 5 roti dan 2 ikan yang ia miliki.

DOA

Aku rindu mempersembahkan hidupku agar Engkau pakai seturut kehendakMu Bapa. Berkatilah apa yang sudah kupersembahkan. Dalam nama Yesus aku mohon, Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini

Meskipun kecil, sebiji benih akan berlipat ganda jika ditaburkan dan membusuk jika hanya disimpan.

Mutiara Kata Hari Ini

Saya mencintai kehidupan, tetapi saya tidak takut akan kematian. Namun, sebisa mungkin saya lebih suka meninggal paling belakangan. (Georges Simenon)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Friday, December 5, 2008

~ Renungan Hari ini, 05 Desember 2008

Hidup Dalam Kesederhanaan
Mazmur 116 : 6, Roma 12 : 6

Seminggu Bersama Palungan - Hari ke 5

Seorang Filsuf Jepang bernama Toyohiko Kagawa pernah berkata, " Jika seseorang ingin hidup bahagia, ia harus hidup sederhana." Pernyataan ini sangat masuk akal, karena orang yang menyimpan atau memakai barang-barang mewah pasti kuatir barang itu akan rusak atau hilang. Hatinya terbelenggu dengan kemewahan yang dimilikinya. Hidup sederhana atau bersahaja tidak selalu berarti hidup di dalam kekurangan. Orang bisa saja hidup sederhana di tengah-tengah harta dan kekayaan yang melimpah. Hidup sederhana berhubungan dengan sikap hati seseorang terhadap harta benda atau kekayaan yang dia miliki. Orang yang memilih untuk hidup sederhana tidak membiarkan mata dan keangkuhan hidup. Orang yang hidup sederhana dapat mengatur harta miliknya agar bisa membawa dampak positif bagi Kerajaan Allah.

Dewasa ini budaya hidup materialistis dan konsumeristis merupakan tantangan yang cukup berat bagi orang-orang percaya termasuk juga hamba-hamba Tuhan. Budaya hidup yang sangat bertolak belakang dengan pola hidup sederhana ini telah mendorong kita untuk menilai seseorang berdasarkan barang-barang yang ia miliki: rumahnya, mobilnya, merk baju, tas, jam, sepatu atau handphone-nya. Sebenarnya tidak ada larangan untuk menikmati berkat-berkat Tuhan melalui semuanya ini, namun jangan sampai gaya hidup dunia ini membuat kita kehilangan tujuan hidup kita yang sesungguhnya di dalam dunia ini.

Palungan menjadi perenungan bagi setiap orang percaya yang hidupnya dikendalikan oleh dorongan nafsu yang kuat untuk hidup di dalam kemewahan dan menilai harga diri seseorang berdasarkan kekayaan yang ia miliki. Ingatlah bahwa dengan diletakkanNya Yesus di dalam palungan tidak pernah mengubah statusNya sebagai Anak Allah yang mahatinggi. Allah telah mengajarkan kepada kita sebuah pola hidup sederhana yang akan memberikan keleluasaan kepada kita untuk hidup di dalam kehendakNya. Dengan hidup sederhana kita belajar memikirkan kepentingan orang lain dan bermurah hati bagi mereka, kita belajar mengutamakan kepentingan Kerjaan Allah daripada kepentingan diri kita sendiri. Pola hidup sederhana merupakan perwujudan dari sifat penguasaan diri yang kuat di mana kita menang atas ketamakan dan kepentingan diri sendiri.

Akhirnya, renungkanlah cerita berikut ini: Jemaat sebuah gereja yang tidak terlalu besar, bingung hendak memberikan hadiah apa kepada gembalanya yang berulang tahun. Pasalnya gembala mereka selalu memakai baju dengan harga ratusan ribu hinggu jutaan rupiah. Barang-barangnya yang lain seperti jam, handphone dan sepatu juga mahal-mahal. Ironisnya di dalam gerejanya masih ada orang-orang yang berkekurangan. Ingatlah bahwa Juruselamat kita bersedia diletakkan di dalam palungan asalkan misi Allah tergenapi.
====================================================================

DOA
======
Bapa, jangan biarkan aku dikuasai hawa nafsu sehingga aku mengejar gaya hidup dunia yang bisa menjauhkan aku dariMu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
============================================================

Kata Kata Bijak Hari Ini :
Kemewahan membuat manusia lupa Tuhannya, keserhanaan membuatnya lupa pada kesenangan dunia.

Mutiara Kata Hari Ini :
Teman sejati adalah ia yang merih tangan Anda dan menyentuh hati Anda (Heather Pryor)
=======================
Sumber: Manna Sorgawi, Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Renungan Hari Ini, Jumat, 05 Desember 2008

Hidup Dalam Kesederhanaan
Mazmur 116 : 6, Roma 12 : 6

Seminggu Bersama Palungan - Hari ke 5

Seorang Filsuf Jepang bernama Toyohiko Kagawa pernah berkata, " Jika seseorang ingin hidup bahagia, ia harus hidup sederhana." Pernyataan ini sangat masuk akal, karena orang yang menyimpan atau memakai barang-barang mewah pasti kuatir barang itu akan rusak atau hilang. Hatinya terbelenggu dengan kemewahan yang dimilikinya. Hidup sederhana atau bersahaja tidak selalu berarti hidup di dalam kekurangan. Orang bisa saja hidup sederhana di tengah-tengah harta dan kekayaan yang melimpah. Hidup sederhana berhubungan dengan sikap hati seseorang terhadap harta benda atau kekayaan yang dia miliki. Orang yang memilih untuk hidup sederhana tidak membiarkan mata dan keangkuhan hidup. Orang yang hidup sederhana dapat mengatur harta miliknya agar bisa membawa dampak positif bagi Kerajaan Allah.

Dewasa ini budaya hidup materialistis dan konsumeristis merupakan tantangan yang cukup berat bagi orang-orang percaya termasuk juga hamba-hamba Tuhan. Budaya hidup yang sangat bertolak belakang dengan pola hidup sederhana ini telah mendorong kita untuk menilai seseorang berdasarkan barang-barang yang ia miliki: rumahnya, mobilnya, merk baju, tas, jam, sepatu atau handphone-nya. Sebenarnya tidak ada larangan untuk menikmati berkat-berkat Tuhan melalui semuanya ini, namun jangan sampai gaya hidup dunia ini membuat kita kehilangan tujuan hidup kita yang sesungguhnya di dalam dunia ini.

Palungan menjadi perenungan bagi setiap orang percaya yang hidupnya dikendalikan oleh dorongan nafsu yang kuat untuk hidup di dalam kemewahan dan menilai harga diri seseorang berdasarkan kekayaan yang ia miliki. Ingatlah bahwa dengan diletakkanNya Yesus di dalam palungan tidak pernah mengubah statusNya sebagai Anak Allah yang mahatinggi. Allah telah mengajarkan kepada kita sebuah pola hidup sederhana yang akan memberikan keleluasaan kepada kita untuk hidup di dalam kehendakNya. Dengan hidup sederhana kita belajar memikirkan kepentingan orang lain dan bermurah hati bagi mereka, kita belajar mengutamakan kepentingan Kerjaan Allah daripada kepentingan diri kita sendiri. Pola hidup sederhana merupakan perwujudan dari sifat penguasaan diri yang kuat di mana kita menang atas ketamakan dan kepentingan diri sendiri.

Akhirnya, renungkanlah cerita berikut ini: Jemaat sebuah gereja yang tidak terlalu besar, bingung hendak memberikan hadiah apa kepada gembalanya yang berulang tahun. Pasalnya gembala mereka selalu memakai baju dengan harga ratusan ribu hinggu jutaan rupiah. Barang-barangnya yang lain seperti jam, handphone dan sepatu juga mahal-mahal. Ironisnya di dalam gerejanya masih ada orang-orang yang berkekurangan. Ingatlah bahwa Juruselamat kita bersedia diletakkan di dalam palungan asalkan misi Allah tergenapi.

DOA

Bapa, jangan biarkan aku dikuasai hawa nafsu sehingga aku mengejar gaya hidup dunia yang bisa menjauhkan aku dariMu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini

Kemewahan membuat manusia lupa Tuhannya, keserhanaan membuatnya lupa pada kesenangan dunia.

Mutiara Kata Hari Ini

Teman sejati adalah ia yang merih tangan Anda dan menyentuh hati Anda (Heather Pryor)

Sumber: Manna Sorgawi, Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Thursday, December 4, 2008

~ Renungan Hari ini, 04 Desember 2008

Kerendahan Hati Yesus
Filipi 2 : 5 – 8



Seminggu Bersama Palungan – Hari 4

Penyanyi terkenal Britney Spears merencanakan kelahiran anak pertamanya dalam sebuah kemewahan. Dilaporkan bahwa ia memesan kamar di sebuah rumah sakit yang berada di Scottsdale, Arizona, lengkap dengan semua fasilitas untuk kepentingan pribadi. Penyanyi ini menginginkan agar di kamarnya ada bunga mawar putih dan kuning ketika nanti ia melahirkan di sana. Bukan hanya itu, ia juga menginginkan agar semua perawat yang melayaninya diperiksa dulu latar belakangnya. Lain lagi dengan pelantun lagu “Do It Well”, Jennifer Lopez. Sebelum ia melahirkan, sebuah rumah sakit telah menyiapkan kamar eksklusif berlantai kayu yang dilengkapi dengan televise layer datar berukuran besar. Kamar ini sangat mewah disbanding dengan kamar di rumah sakit pada umumnya.
Kisah kelahiran Yesus Sang Putera Allah sama sekali jauh berbeda dengan kisah kelahiran anak-anak para bintang dunia, yang lahir dalam kemewahan. Tidak ada persiapan untuk menyambut kelahiranNya. Janagankan tempat bersalin mewah, sekedar rumah yang layak pun tidak Ia dapatkan. Bahkan ketika Anak itu lahir, Ia hanya diletakkan di dalam sebuah palungan. Sebenarnya Allah bisa memilih seorang wanita dari keluarga bangsawan untuk mengandung PuteraNya, tetapi Allah tidak melakukan itu. Ia memilih seorang wanita sederhana yang tidak memiliki pengaruh yang besar di dalam masyarakat. Allah bisa memberitahukan terlebih dahulu kepada para pemimpin dunia bahwa AnakNya akan lahir, namun Ia tidak melakukannya. Berita keholahiran itu justru pertama-tama diberitahukan kepada kelompok orang yang dianggap hina saat itu, yaitu para gembala dan bukan raja-raja.

Di balik kissah Natal yang sangat dramatis ini ada maksna penting bagi kita, yaitu Allah telah merendahkan diriNya karena Ia ingin menyelamatkan semua maniusia dari golongan dan tingkat ekonomi mana pun. Tidak semua orang dapat pergi melihat seorang anak raja yang lahir di dalam istana yang mewah, tetapi semua orang dapat datang ke dalam kandang yang sederhana dan melihat Seorang Bayi yang diletakkan di dalam palungan. Allah rela merendahkan diriNya dalam kesahajaan agar manusia bisa datang kepadaNya. 2 Korintus 8 : 9 berbunyi, "Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya".

Palungan mengingatkan kita akan kesediaan dan keterbukaan Allah kepada semua orang yang ditolak dunia, yang tidak masuk hitungan dan yang dianggap tidak layak. Sebagaimana Yesus Anak Allah itu bersedia lahir di kandang yang kotor dan diletakkan dik dalam palungan. Ia juga bersedia lahir di dalam hati kita yang kotor karena dosa. Ingat palungan, ingat pengorbanan Allah yang sudah merendahkan diriNya demi manusia.

====================================================================

DOA
=====
Yesus, sungguh besar kasihMu pada manusia sehingga Engkau rela merendahkan diriMu. Aku mau mempersembahkan seluruh hidupku padaMu. Dalam nama Yesus, Amin.

=====================================================================

Kata-Kata Bijak Hari Ini :
Kasih Allah membuatNya datang ke dunia, kerendahan hatiNya membuatNya berada di palungan.


Mutiara Kata Hari ini :
Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. (Einstein)

Wednesday, December 3, 2008

Renungan Hari Ini, Rabu, 03 Desember 2008

Allah Yang Jauh Dan Dekat
1 Korintus 9 : 19 - 20,

Seminggu Bersama Palungan - Hari ke 3

Ibadah umat Allah yang diuraikan dalam Kitab Taurat memperlihatkan ketidak leluasaan seseorang untuk mendekati Allah. Tata cara ibadah diatur sedemikian rupa dan setiap umat yang ingin datang kepada Allah harus melalui perantaraan seorang imam. Pada saat itu pandangan tentang Allah lebih condong kepada Allah yang transenden, yaitu Allah yang sangat jauh dan segala sesuatu tentang Dia ada di luar kesanggupan manusia, membuat manusia takut untuk mendekatiNya. Penulis Kitab Ibrani mengatakan, "Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: 'Bahkan jika binatang pun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu'. Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: 'Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.'" (Ibrani 12 : 18 - 21). Namun puji Tuhan, Allah yang transenden itu dikatakan sekarang ada ditengah-tengah umatNya, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia, Immanuel". - - yang berarti : Allah menyertai kita." (Matius 1 : 23 )

Palungan adalah gambaran dimana Yesus Anak Allah mengosongkan diriNya dan lahir sebagai manusia. Dengan bereinkarnasi menjadi manusia, Allah ingin memperkenalkan diriNya sebagai Allah yang imanen, yang bisa didekati tanpa rasa takut yang negatif. Ia bukan Allah yang jauh, tapi Allah yang dekat. Ia bukan Allah yang hanya berpangku tangan dan berdiam diri melihat ciptaanNya, tapi Ia adalah Allah yang peduli kepada ciptaanNya. Tindakan Allah ini bisa dijelaskan dengan satu cerita, di mana ada seorang kaya yang mengadakan pesta jamuan makan yang mewah. Semua pembesar dan orang kaya diundang. Tiba-tiba ada seorang tamu perempuan yang baru datang. Karena kurang hati-hati, ia tersandung dan jatuh sehingga gaunnya kena lumpur. Tuan rumah mengajaknya masuk, tetapi perempuan itu bersikeras tidak mau masuk karena gaunnya kena lumpur. Akhirnya, tuan rumah itu menceburkan dirinya ke dalam lumpur, sehingga pakaiannya kena lumpur. "Nah, sekarang kita sudah sama. Ayo silahkan masuk, " katanya. Tanpa malu lagi perempuan itu pun masuk ke dalam pesta perjamuan. Inilah yang dilakukan Allah dengan menyelamatkan manusia. Ia menjadi manusia untuk berkomunikasi secara langsung dan menanggung hukuman dosa manusia.

Kita harus belajar untuk mengerti bahwa Allah secara bertahap menyatakan diriNya dan rencanaNya di dalam menyelamatkan umat manusia. Rencana dan karya penyelamatanNya menjadi jelas dan nyata dengan kedatangan Yesus sebagai manusia.

DOA

Bapa, sungguh himatMu tak terjangkau bagiku. RencanaMu untuk menyelamatkan umat manusia sungguh sempurna. Dalam nama Tuhan yesus aku berterima kasih. Amin.

Kata-Kata Bijak Hari ini

Kedatangan Yesus ke dunia ini membuktikan bahwa Allah bukan Allah yang jauh namun Allah yang dekat.

Mutiara Kata Hari ini

Musuh yang paling berbahaya di dunia ini adalah rasa takut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. (Andrew Jackson)

Sumber: Manna Sorgawi, Desember 2008, No. 129 Tahun XI

Tuesday, December 2, 2008

~ Renungan Hari Ini, 02 Desember 2008

BUKTI PENOLAKAN MANUSIA,
LUKAS 2 : 7, YOHANES 1 : 11


SEMINGGU BERSAMA PALUNGAN - HARI 2


Pada tahun 1982 di Lousiana, Amerika Serikat ada pengadilan yang menarik perhatian seluruh negara. Seorang pria dijatuhi hukuman mati karena membunuh keluarganya sendiri. Sementara pria itu menunggu, para pengacaranya berusaha keras untuk meminta pengampunan baginya. Berbagai cara mereka coba untuk menyelamatkan nyawa klien mereka. Waktu terus berjalan dan ketika detik-detik hukuman mati mendekat, harapan mereka untuk mendapatkan pengampunan bagi pria itu mulai pupus. Namun di luar dugaan, setengah jam sebelum pria itu dibawa ke ruang gas, pemerintah Lousiana mengeluarkan surat pengampunan. Para pengacaranya melonjak gembia dan segera menyampaikan kabar gembira itu kepada klien mereka. Tetapi apa yang terjadi, alangkah terkejutnya mereka ketika laki-laki itu menolak pengampunan tersebut. Akhirnya pemerintah memutuskan bahwa pengampunan itu tidak berlaku, kecuali pria tersebut mau menerima pengampunan yang telah diberikan. Tepat tengah malam, pria itu diikat pada sebuah kursi di kamar gas dan beberapa saat kemudian dia meninggal.

Cerita pria di atas merupakan gambaran penolakan manusia terhadap anugerah Allah. Kelahiran Yesus ke dalam dunia ini merupakan bukti nyata anugerah Allah, tawaran besar untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Namun kenyataannya, banyak orang menolak anugerah itu. Bangsa Yahudi sendiri menolak Yesus, mereka tidak percaya bahwa Dialah Mesias yang mereka nanti-nantikan selama ini.

Dapat dipahami bahwa tidak adanya tempat bagi Maria dan Yusuf di rumah penginapan disebabkan karena beberapa faktor: Pertama, Waktu itu terjadi mudik besar-besaran di daerah kekaisaran Romawi karena Kaisar Agustus memerintahkan setiap orang untuk mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Kedua, biaya penginapan yang kemungkinan besar sudah dinaikkan beberapa kali lipat tidak memungkinkan Yusuf yang hanya seorang tukang kayu untuk membayar biaya penginapan tersebut. Mereka terpaksa harus menginap di kandang binatang dan Juruselamat itu pun lahir di kandang dan diletakkan di dalam palungan. Dari sisi manusia, palungan merupakan bukti penolakan manusia. Seandainya Yusuf adalah orang yang cukup berpengaaruh dan memiliki uang yang banyak, kemungkinan ia dan istrinya yang sedang hamil besar tidak akan tinggal di kandang. Dalam kehidupan manusia, uang dan nama besar seseorang mempengaruhi diterima atau tidaknya orang tersebut.

Hari ini janganlagi menolak rencana Tuhan. Anugerah masih tersedia bagimu dan keselamatan ditawarkan dengan cuma-cuma. Berilah tempat yang layak bagi Tuhan di dalam hatimu. Wahyu 3:20 berkata, "Lihatlah, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."


DOA
=======
Bapa, aku bersyukur atas kedatangan PuteraMu Yesus Kristus ke dalam dunia ini. Aku menerima Dia sebagai Penebusku. Dalam nama Tuhan Yesus aku bersyukur, Amin.


====================================================================

KATA - KATA BIJAK :
Tolaklah kejahatan, tetapi jangan pernah menolak anugerah keselamatan dari Allah.


MUTIARA KATA HARI INI :
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. (Schopenhauer)

~ Renungan Hari Ini, 01 Desember 2008

BUKTI NYATA KASIH ALLAH
LUKAS 2 : 12, YOHANES 3 : 16

SEMINGGU BERSAMA PALUNGAN ( HARI 1 )

Setiap tiba bulan Desember, dimana semarak Natal mulai terasa di mana-mana, rasanya belumlah lengkap jika para pengkhotbah atau umat kristiani tidak menyebutkan satu kata penting, yaitu palungan. Kata palungan (Yun. Phatne) adalah tempat makanan ternak, tetapi di dalam Lukas 13 : 15 diterjemahkan juga sebagai "kandang". Kata ini menjadi sangat dikenal di dalam kekristenan karena Sang Juruselamat yang baru dilahirkan itu ditempatkan di palungan. Orang-orang Kristen memberikan banyak makna untuk palungan ini, diantaranya mengingatkan kita akan kasih dan kerendahan hati Allah. Palungan adalah bukti kasih Allah yang begitu besar, karena palungan menjelaskan bahwa ketiadaan fasilitas tidak bisa menghalangi rencana Allah untuk menebus manusia yang berdosa agar mereka dapat kembali kepadaNya. Besarnya kasih dan kerendahan hati Allah, membuat kehinaan lahir di kandang ternak menjadi tidak ada artinya. Sulit sekali untuk melukiskan betapa besarnya kasih Allah kepada manusia sehingga seorang pujangga pernah berkata, "Bila lautan adalah tinta dan langit adalah kertas, maka lautan akan kering dan langit akan penuh tulisan bahkan tidak akan cukup untuk melukiskan kasih Allah yang sangat besar."

Don Richardson di dalam bukunya "Peace Child" atau "Anak Perdamaian" menceritakan pengalamannya ketika melayani Suku Sawi di Irian Jaya, sebuah suku yang saat itu masih memiliki budaya gabungan antara kanibalisme dan pengayauan atau kebiasaan membunuh orang dan mengambil kepalanya. Sebagai misionaris Amerika, Don mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan Injil kepada suku ini. Ada pertentangan antara ajaran kekristenan dengan keganasan Suku Sawi. Agak sulit untuk menceritakan kepada suku ini tentang kasih Allah yang sudah mengorbankan AnakNya bagi keselamatan umat manusia. Akhirnya Don menemukan cara untuk menjelaskan penebusan oleh Yesus melalui konsep yang dimiliki Suku Sawi mengenai "Anak Perdamaian". Di dalam budaya Suku Sawi, mereka akan selalu mencurigai setiap pernyataan yang dilakukan untuk menjalin persahabatan atau menciptakan hubungan damai. Satu-satunya cara agar mereka bia mempercayai niat baik seseorang yaitu, jika seorang pria bersedia menyerahkan anak laki-lakinya kepada para musuh. Analogi tentang "Anak Perdamaian" inilah yang dipakai Don untuk menjelaskan kepada Suku Sawi tentang kasih Bapa sorgawi yang telah menyerahkan Anak TunggalNya untuk memperdamaikan manusia dengan Allah.

Orang Kristen harus memandang palungan sebagai bukti kasih Allah kepada manusia. Kehinaan palungan yang kemudian dilanjutkan dengan penderitaan salib bukanlah tanda ketidakberdayaan dan kemiskinan Allah kita, namun itu terjadi karena kasihNya. Marilah kita mengasihi Dia lebih lagi karena kita percaya bahwa suatu hari kelak kita akan bertemu dengan Yesus bukan lagi di dalam kehinaan palungan, tetapi di dalam kemuliaanNya.


DOA
======
Bapa, begitu menakjubkan dan mengharukan kasih yang telah Engkau nyatakan kepada manusia yang berdosa. Aku mengasihiMu Bapa. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.

=============================================================

Yohanes 3 : 16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Lukas 2 : 12
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."