Shalom saudaraku!!
Terima kasih anda telah berkunjug di Renungan Harian Online ini. Saya merasa senang sekali apabila bisa berbagi berkat dengan saudara - saudara seiman.
semoga dengan adanya blog saya ini dapat menyejukkan jiwa anda, dan semoga banyak jiwa yang terpulihkan dengan Renungan Harian Online ini.

Salam dalam Nama Yesus.
Senja Nababan

Monday, September 22, 2008

~ Renungan Hari ini, 21 September 2008

Minggu, 21 September

Hanya Rp172.800,00
Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel (Matius 27:9)
Bacaan: Matius 26:6-16; Yohanes 10:17,18

Selama ini saya menduga Yudas menjual Gurunya seharga tiga puluh keping uang perak karena sifatnya yang tamak. Cerita yang tertulis di dalam Alkitab mengenai Yudas meyakinkan saya akan hal ini (Matius 26:8,9; Yohanes 12:6).

Saya mencoba menghitung nilai uang perak itu dalam rupiah. Menurut Dake’s Bible, tiga puluh keping uang perak sama nilainya dengan 19,20 dolar Amerika. Katakanlah satu dolar Amerika setara dengan Rp9.000,00. Berarti "harga" Yesus kurang lebih adalah Rp172.800,00. Murah sekali! Jadi, pasti uang bukan menjadi faktor utama Yudas menjual Yesus. Apalagi kemudian Yudas mengembalikan uang itu kepada para imam.

Rupanya Yudas memiliki harapan seperti orang Yahudi pada umumnya, yaitu menjadikan Yesus sebagai pahlawan secara politik dengan cara melawan kekaisaran Romawi. Namun, ketika orang banyak berniat mengangkat-Nya menjadi raja, Yesus malah mengasingkan diri. Bukan hanya itu, Yesus juga malah mengajar mereka untuk memberikan kepada kaisar apa yang menjadi haknya. Jadi, cara yang paling pamungkas untuk memaksa Yesus melawan adalah dengan menyerahkan Dia kepada para imam. Namun, Yesus memilih jalan salib. Yudas pun frustrasi dan gantung diri (Matius 27:5).

Bila direnungkan, kerap kali kita juga "mengkhianati dan menjual" Yesus demi mencapai tujuan kita sendiri, yaitu ketika kita memaksakan cara dan kehendak kita sendiri. Namun, Yudas telah menjadi contoh agar kita tak mengulang kesalahannya. Tuhan tahu yang lebih baik. Biarlah dalam seluruh aspek kehidupan kita belajar tunduk dan mengikuti jalan-Nya —ACH
KERAP KALI KITA MERASA TAHU MANA YANG BAIK
TETAPI ALLAH SELALU MEMIMPIN KITA PADA YANG TERBAIK
--------------------------------------------------------------------------------
Matius 26:6-16; Yohanes 10:17,18

26:6 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta,
26:7 datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan.
26:8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini?
26:9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."
26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
26:11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
26:12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.
26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

No comments: